Jumat, 06 Agustus 2010

BLACKBERRY... Rahasia Negara Terancam...!



Jakarta - Ancaman besar menghantui pengguna BlackBerry. Software yang seharusnya untuk upgrade BlackBerry ternyata berisi program mata-mata yang dibuat perusahaan AS. Pemilik BlackBerry sebaiknya lebih waspada.

Masalah BlackBerry yang disusupi program mata-mata itu menjadi topik sejumlah media internasional. Masalah itu menimpa pengguna BlackBerry di Abu Dhabi, yang melakukan upgrade software ditawarkan oleh operator Etisalat.

Operator yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah Uni Emirat Arab itu mengirim SMS ke pengguna BlackBerry untuk mengikuti link guna mengupdate ponselnya. Tapi setelah melakukan update, konsumen mengalami permasalahan baterai cepat habis.

Menurut penyelidikan lembaga independen, baterai itu cepat terkuras karena digunakan oleh program mata-mata. Hal itu menyebabkan ribuan keluhan ke Etisalat menanyakan cara mengatasi masalah itu.

Dalam pernyataannya menanggapi komplain itu, Etisalat menyatakan software itu sebagai upgrade yang dibutuhkan untuk memperbaiki layanan. Upgrade itu disebut-sebut untuk memenuhi standar 3G.

Sementara Etisalat belum memecahkan masalah itu, produsen BlackBerry Research in Motion (RIM) mengonfirmasikan aplikasi yang dipasang itu adalah program mata-mata. Program itu dibuat oleh perusahaan swasta di Silicon Valley bernama SS8 Networks Inc.

SS8 seperti disebutkan di brosurnya adalah sebagai pemimpin penyedia solusi pengintersep komunikasi, serta penyedia solusi mata-mata global yang sesuai aturan.

Perusahaan itu memasarkan layanannya ke agen intelejen, penegak hukum, serta operator telekomunikasi. Etisalat merupakan satu dari dua perusahaan telekomunikasi utama di Uni Emirat Arab. Etisalat memiliki lebih dari 145.000 pengguna BlackBerry.

RIM tampak lepas tangan mengenai masalah itu. RIM menyatakan tidak pernah menyetujui instalasi software itu. Selain itu juga tidak terlibat dalam uji coba, promosi serta distribusi software itu.

“Sumber independen telah menyimpulkan software itu bisa menyebabkan akses tidak sah ke data pribadi rahasia yang disimpan di BlackBerry user," kata perusahaan itu dalam pernyataan sepanjang delapan halaman.

Lalu apakah BlackBerry kurang aman? CEO perusahaan keamanaan Vaksin.com Alfons Tanuwijaya mengatakan BlackBerry sebaiknya digunakan untuk urusan umum saja.

Untuk pejabat yang berhubungan dengan hal yang sangat sensitif dan menyangkut rahasia negara, harus menghindari penggunaan BlackBerry. “Menggunakan jalur komunikasi yang diamankan lebih baik,” paparnya.

Namun Alfons memberi catatan keamanan BlackBerry dibandingkan kompetitor lain sesama smartphone dapat dikategorikan lebih baik. Hal itu karena email yang di download pengguna BlackBerry terlebih dulu lewat server RIM sebelum diteruskan ke jaringan provider.

Server RIM sendiri memiliki pengamanan enkripsi. Sedangkan kompetitor lain mengandalkan 100 % pada jaringan provider tanpa enkripsi yang membuat sistemnya relatif kurang aman.

Namun Alfons masih mengingatkan tidak ada satupun pengamanan atau enkripsi yang tidak bisa dijebol. “Proses pengamanan komunikasi vital harus selalu di evaluasi dan berevolusi sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman,” paparnya.

Sumber : Inilah.com





VIVAnews - Seperti dikabarkan sebelumnya, pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan untuk mengikuti langkah yang diambil Arab Saudi yang menghentikan layanan BlackBerry di negeri tersebut.

Gatot S Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi Kementerian Kominfo menyebutkan, pemerintah menghendaki agar RIM menyiapkan server lokal. Tujuannya agar informasi yang terkirim melalui Blackberry tidak harus melibatkan perantara RIM di Kanada.

“Kami tidak tahu apakah data yang dikirim melalui BlackBerry dapat disadap atau dibaca oleh pihak ketiga di luar negeri,” ucap Gatot.

Menanggapi kemungkinan pemerintah akan melakukan pemblokiran seperti yang dilakukan oleh Arab Saudi, Febriati Nadhira, Head of Corporate Communication XL Axiata menyebutkan pihaknya belum menerima pemberitahuan apapun dari regulator.

“Kami belum menerima pemberitahuan mengenai hal ini dari pemerintah, namun pada prinsipnya kami selaku operator akan tunduk pada peraturan yang ditetapkan oleh regulator,” kata Ira, dalam pesan singkatnya pada VIVAnews, 5 Agustus 2010.

Meski demikian, Ira menyebutkan, pihaknya menghimbau agar masalah pemblokiran akses BlackBerry ini sebaiknya mempertimbangkan kemampuan teknologi dan menyeimbangkan dengan kepentingan-kepentingan lainnya. “Selain itu, kami mengharapkan juga agar pemerintah semakin aktif mengkampanyekan internet sehat,” ucap Ira.

Seperti diketahui, pemblokiran dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi untuk menekan Research In Motion agar memberikan akses lebih besar terhadap data dari pengguna BlackBerry terhadap pemerintah suatu negara.

Pasalnya, pemerintah tidak bisa mengetahui apakah pengguna mengirimkan data atau informasi yang sifatnya penting atau rahasia dan berpotensi membahayakan negara lewat jaringan BlackBerry.

Sumber : Vivanews

Baca juga :
== Haramkan Blackberry... UEA berseru...

Wah... Gimana nich, makin kesini makin terancam, kemarin mau rencana Motor dibatasi, sekarang Blackberry mulai menjadi hangat perbincangan. Gimana Nich sob...? ada yang mau berkomentar tentang ini...?

No comments yet